Jalan-jalan ke Daarut Tauhiid, Bandung

Tanggal 2 Oktober 2016, momen dimana saya diajak naik kereta api untuk pertama kalinya. Naik Kereta Api Harina dengan rute Semarang Tawang – Bandung (20:35 – 04:58). Pada awalnya saya rewel ndak mau duduk terus, maunya merangkak sana-sini, tetapi kan ga mungkin bisa di kereta, akhirnya digendong sama ayah jalan-jalan di dalam gerbong. Karena sudah capek ayah dan ibu coba memberi saya makan, dan alhasil setelah kenyang saya langsung tidur pulas sampai kota tujuan,,, he2

Sampai di Stasiun Bandung, jangan khawatir ada pool taksi Blue Bird di pojok mau pintu keluar, jadi ga perlu bingung dengan banyaknya taksi local yang menawarkan jasanya. Dengan Blue Bird langsung meluncur ke Daarut Tauhiid, karena memang kami menginap di cottage yang ada di lingkungan Pesantren Daarut Tauhiid Geger Kalong Girang, Bandung. Namanya Darul Jannah Cottage, lokasinya menyatu dengan asrama santri, lapangan futsal dan kelas belajar mengajar. Cottage ini seluruhnya terbuat dari kayu, jadi masih tampak asri disamping memang udara di sini masih cukup sejuk ,,,

Tidak perlu khawatir ketika menginap di kawasan pesantren ini, karena fasilitas umumnya sangatlah lengkap, dari klinik, mini market, ATM center, pusat jajanan dari pagi sampai malam, dll. Untuk biaya kamar permalamnya waktu itu Rp 350.000 sudah termasuk sarapan. Hari Senin pagi check-in dan check-out hari Rabu sore. Perjalanan dilanjutkan menuju Jakarta dengan mobil jemputan dari Kantor Jakarta ayah, karena transportasi pulang kami menggunakan pesawat terbang dari Jakarta ke Semarang, jadi harus menginap 1 malam di hotel dekat bandara Soekarno-Hatta untuk persiapan paginya. Dan pada waktu itu kami menginap di Hotel Amaris yang tidak jauh dari Bandara Soetta (harga kamar untuk 1 malam pada waktu itu adalah Rp 500.000 sudah termasuk breakfast). Perjalanan darat Bandung – Jakarta hamper 5 jam, karena memang sore hari sangat macet, dan saya pun sebenarnya tidak nyaman lala-lama dipangku di dalam mobil.

Sesampai di Jakarta kami langsung istirahat, karena jam 05:30 pagi harus berangkat menuju bandara supaya tidak terburu-buru (pesawat kami jam 07:25 pagi, Citilink Jakarta – Semarang). Bersyukur di ruang tunggu ada tempat bermain, jadi saya bisa bermain kesan kemari sampai capek, jadi setelah waktunya naik ke pesawat saya ngantuk dan tidur, alhasil saya tidak rewel selama penerbangan,,, he3

Demikian perjalan pertama kali saya menaiki kereta api dan pesawat,,, berikut link Daarul Jannah dan map Daarut Tauhiid